Dalam seleksi penerimaan CPNS atau pegawai negeri sipil, terdapat dua tahap ujian yang harus dilalui oleh para peserta, yaitu Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). SKD bertujuan untuk mengukur kemampuan dasar dan umum dari para peserta, sedangkan SKB bertujuan untuk mengukur kemampuan khusus sesuai dengan bidang yang dilamar.
Untuk menentukan siapa peserta yang akan lolos seleksi, maka dibutuhkan perhitungan skor dari hasil ujian SKD dan SKB. Perhitungan skor ini didasarkan pada bobot penilaian yang telah ditetapkan oleh panitia seleksi. Berikut adalah cara menghitung skor SKD dan SKB berdasarkan bobot penilaian:
1. SKD
SKD biasanya terdiri dari beberapa tes seperti tes kompetensi dasar, tes wawasan kebangsaan, dan tes karakteristik pribadi. Setiap tes memiliki bobot penilaian yang berbeda-beda. Misalnya, tes kompetensi dasar memiliki bobot 40%, tes wawasan kebangsaan memiliki bobot 30%, dan tes karakteristik pribadi memiliki bobot 30%.
Untuk menghitung skor SKD, pertama-tama kita harus mengalikan nilai yang didapat oleh peserta pada setiap tes dengan bobot penilaian masing-masing tes. Selanjutnya, jumlahkan semua hasil perkalian tersebut untuk mendapatkan skor total SKD.
2. SKB
SKB biasanya terdiri dari tes yang lebih spesifik sesuai dengan bidang yang dilamar. Misalnya, tes kesehatan untuk bidang kesehatan, tes komputer untuk bidang teknologi informasi, atau tes simulasi untuk bidang administrasi. Setiap tes SKB juga memiliki bobot penilaian yang berbeda-beda.
Untuk menghitung skor SKB, langkahnya sama dengan menghitung skor SKD. Kita harus mengalikan nilai yang didapat oleh peserta pada setiap tes dengan bobot penilaian masing-masing tes, lalu jumlahkan semua hasil perkalian tersebut untuk mendapatkan skor total SKB.
Setelah mendapatkan skor total SKD dan SKB, panitia seleksi akan menggabungkan kedua skor tersebut sesuai dengan bobot yang telah ditetapkan. Biasanya, skor SKD memiliki bobot lebih besar dibandingkan dengan skor SKB. Dengan demikian, peserta yang mendapatkan skor tertinggi dari perhitungan tersebutlah yang akan lolos seleksi dan dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya.
Dengan mengetahui cara menghitung skor SKD dan SKB berdasarkan bobot penilaian, para peserta diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menghadapi ujian CPNS dan meningkatkan peluang untuk lolos seleksi. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para calon CPNS.